Need National Standard, Laboratory Test and HR Competency

NEED NATIONAL STANDARD, LABORATORY TEST AND HR COMPETENCY

With having a good natural resoirces ad as a maritime & archipelago country, Indonesia is a potential market of fresh products that have to keep its quality from farm to fork.

ARPI with RI Ministry of Industry, Directorate of Machinery Industry and Agriculture Machinery Equipment (Dit. IPAMP) has held a coutessy call and dialogue on Tuesday, 23 of July 2019. Below as a point of dialogue in Bahasa:

Standar nasional, baik itu untuk produk insulated panel serta condensing unit membutuhkan uji laboratorium dengan tenaga kerja yang mempunyai kompetensi. Inilah sudah saatnya Indonesia memiliki kedua hal tersebut diatas ujar Bugie Pudjotomo dari Refrigeration Team of ARPI BOE. Manufaktur insulated panel nasional saat ini mendapat tekanan dari kompetitor produk impor dari negara2 ACFTA. Pemakai produk (end user) hanya mempertimbangkan harga tanpa menelaah lebih lanjut tentang kualitas produk impor tersebut. Dan ini akan menjadi problem di saat pemeliharaan jangka panjang cold storage, jelas Iwan Yahya, member of ARPI BOT. Training of Trainer (TOT) yang telah dilakukan oleh salah satu anggota ARPI yang bergerak di lembaga training teknisi dan services masih sebatas untuk industri Air Conditioning ataupun small-simple cold storage. Sertifikat Kompetensi Kerja Nasional Indobesia kedepan sangat dibutuhkan untuk mempunyai daya saing SDM yang berhadapan langsung dengan negara-negara ACFTA tersebut, tambah Darmawan. Beberapa prinsipal industry kompresor merek terkenal juga telah membuka workshop perakitan condensing unit di Indonesia, tetapi masih sangat kecil porsi TKDN nya untuk equipment pensupport produk jadinya. Hal ini diperlukan regulasi pemerintah yg mendukung, tambah Buyung Djusmadin (lihat PP No.29 tahun 2018 dan klik http://tkdn.kemenperin.go.id .

ARPI selama ini telah bersinergi dengan beberapa instansi pemerintah, baik instansi pengguna, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, maupun instansi pensupport pertumbuhan industri manufaktur seperti Kementerian Perindustrian.

Hasanuddin Yasni selanjutnya menjelaskan bahwa pertumbuhan cold storage dan reefer truck nasional cukup signifikan sejalan dengan perubahan gaya hidup dan pertumbuhan bisnis online untuk makanan, minuman dan farmasi. Disamping pertumbuhan di ketiga sektor diatas, yang masih terbuka peluang besar adalah perangkat cool small box yg dapat menyimpan dan mempertahankan suhu produk frozen-fresh setidaknya sampai 10 jam tanpa coolant atau 50 jam dengan coolant sejalan dengan meningkatnya delivery produk segar tersebut yang diikuti dengan sistem monitoring perangkat lunak dan hardwarenya. Sektor industri cold chain dengan perkakas pendukungnya setidaknya dapat tumbuh 8-10 % di 2-3 tahun kedepan dengan teknologi yg terus ter-update untuk menyimpan produk dengan aman di dalam menghadapi cuaca sangat ekstrim.

Direktorat IPAMP dengan detail menjelaskan tentang beberapa program kedepan di dalam memajukan industri manufaktur lokal yang diantaranya dengan program TKDN (national local content), BMDTP didalam memacu pertumbuhan industri, tax incentive untuk produk cold chain yang dapat diekspor, proses SKKNI dan SNI.

Anggota ARPI yang hadir dalam dialog tersebut: Bitzer Compressors Indonesia, Emerson Indonesia, Johnson Control, Danfoss, Eden, United Refrigeration, Jalur Sejuk, Arya Jaya, Wongso Cool, Sumber Mandiri, Xaerus, Global Cool, Carrier Indonesia, Mitra Inter Transindo dan beberapa industri dari third party logistics dan reefer truck-container lainnya.