Menyiasati Ketersediaan Bahan Pendingin Untuk Jangkauan Pasar Mamin Hingga ke Pelosok / Strategize the Avaibility of Refrigerant Materials to Reach the F & B Market to Remote Areas

MENYIASATI KETERSEDIAAN BAHAN PENDINGIN UNTUK JANGKAUAN PASAR MAKANAN DAN MINUMAN HINGGA KE PELOSOK

Ketersediaan energi yang kontinu serta biayanya yang terjangkau sangat diperlukan dan menjadi prioritas utama di dalam mendukung kinerja rantai dingin. Sejalan dengan program pemerintah untuk pengadaan makanan bergizi untuk siswa sekolah, ibu hamil dan Masyarakat tidak mampu yang baru saja terjadi keracunan akibat makanan yang sudah mulai fase pembusukan. Ini menandakan bahwa infrastrutur rantai dingin harus terus dibangun dan menjadi prioritas untuk lanjut dibuatkan prosedur dalam implementasi di tempat pelaksanaan. Ini sudah tidak dapat dipertimbangkan untuk dipertimbangkan dan harus menjadi prioritas utama.

Energi yang diperlukan didalam menghasilkan udara dingin didalam boks berinsulasi berukuran besar (Gudang), sedang (transportasi) dan kecil (lemari-kotak) tidak boleh terinterupsi (terputus). Energi ini digunakan untuk mendukung sistem refrigerasi dengan bahan pendingin (refrigerant) aktif seperti freon, ammonia, CO2 dan lainnya, dan refrigerant pasif (ice gel, ice pack, atau Phase Change Material). Refrigerant pasif akan sangat membantu jika pasokan listrik dari PLN tidak mendukung 24 jam 7 hari. Energi baru dan alternatif yang dapat menghasilkan Listrik seperti panel surya sudah pasti juga merupakan prioritas utama di dalam melengkapi infrastruktur rantai dingin.   

Sistem IoT yang diperlukan serta kedepannya ditambahkan komplemen Artificial Intellegence (AI) di dalam mengelimisasi tingkat kesalahan karena keterbatasan kemampuan manusia.

Suhu memegang peranan utama dalam menyimpan makanan tersebut, selama pelaksanaan penyimpanan dan pengiriman. Suhu dapat dengan baik terekam dan tersimpan dalam bentuk data yang akurat.

STARTEGIZE THE AVAILABILITY OF REFRIGERANT MATERIALS TO REACH THE FOOD AND BEVERAGE MARKET TO REMOTE AREAS

Continuous energy availability and affordable costs are very necessary and a top priority in supporting cold chain performance. In line with the government program to provide nutritious food for school students, pregnant women and underprivileged people who have recently experienced poisoning due to food that has begun the decay phase. This indicates that cold chain infrastructure must continue to be built and it is a priority to continue to create procedures for implementation at the implementation site. This is beyond consideration and should be a top priority.

The energy required to produce cold air in large (warehouse), medium (transportation) and small (closet-box) insulated boxes must not be interrupted. This energy is used to support the refrigeration system with active refrigerants such as freon, ammonia, CO2 and others, and passive refrigerants (ice gel, ice pack, or Phase Change Material). Passive refrigerants will be very helpful if the electricity supply from PLN does not support 24/7. New and alternative energy that can produce electricity, such as solar panels, is definitely also a top priority in completing cold chain infrastructure.   

The IoT system that is needed and in the future will be supplemented with Artificial Intelligence (AI) to eliminate error rates due to limited human capabilities.

Temperature plays a major role in storing food, during storage and shipping. Temperature can be properly recorded and stored in the form of accurate data.