Gudang Dingin Modern / Modern Cold Warehouse

GUDANG DINGIN MODERN

Bahasa Indonesia
Kualitas layanan, kecepatan dan ketepatan waktu, serta konektivitas distribusi dengan penyimpanan merupakan faktor penting untuk pemain logistik rantai dingin untuk menjadi unggul di dalam persaingan bisnis yang semakin ketat kedepannya. Pasar global yang tertransformasi dalam 5 (lima) tahun belakangan ini, menjadikan pasar pangan semakin menarik bagi pebisnis eksis maupun pemain baru.

Hal ini dijelaskan dengan detail oleh Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) yang didukung oleh PT. Sinar Primera, Pluit Logistics hub di dalam International Indonesia Food Expo (IIFEX), East Food, di Surabaya pada 27 Juni 2024. ARPI menjelaskan bahwa beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh pemain, seperti: teknologi refrigerasi yang diterapkan, bahan instalasi panel gudang, penanganan peralatan dan material, serta sistem digitalisasi yang terkoneksi di dalam mendukung kualitas layanan, menjadi kunci utama di dalam mengelola sebuah Gudang dingin,

Sinar Primera menjelaskan tahapan-tahapan di dalam membangun Gudang dingin hub mereka, agar masa pakai Gudang lebih lama yang sesuai perhitungan bisnis yang direncanakan. Tahapan tersebut harus termonitor dengan baik dan terukur secara finansial dengan tetap berfokus pada kualitas yang prima di dalam menyimpan produk dan layanan ke pelanggan. Kolaborasi dengan pihak ketiga dapat dijadikan partner di dalam mendukung kualitas tersebut. Pemain logistik ini terus bertahap menambah Gudang dingin baru.  

Dengan kondisi perubahan iklim yang ekstrim serta penerapan ekonomi digital dunia, bisnis logistik dingin cukup menjanjikan sekaligus penuh tantangan di dalam berkompetisi, baik skala domestic maupun global. Indonesia tidak boleh hanya berpangku tangan di dalam mengembangkan digitalisasi logistik dengan hanya mengklaim penurunan biaya logistik terhadap pendapatan domestik bruto (PDB), tetapi lebih dari itu, bagaimana membangun infrastruktur rantai dingin yang proper agar dapat terkoneksi ke seluruh pelosok daerah yang saat ini masih tetap menjadi tantangan kedepan, demikian penjelasan Ketua Umum ARPI di akhir seminar ini.

MODERN COLD WAREHOUSE

English version
Service quality, speed and timeliness, as well as distribution and storage connectivity are important factors for cold chain logistics players to excel in increasingly tight business competition in the future. The global market has been transformed in the last 5 years, making the food market increasingly attractive for existing businesses and new players.

This is explained in detail by Indonesia Cold Chain Association (ARPI) together with PT. Sinar Primera, Pluit Logistics hub at the International Indonesia Food Expo (IIFEX), East Food, in Surabaya on June 27 2024. ARPI explained that several factors must be considered by players, such as: refrigeration technology applied, warehouse panel installation materials, handling equipment and materials, as well as connected digitalization systems to support service quality, are the main keys in managing a cold warehouse.

Sinar Primera explains the stages in building their cold warehouse hub, so that the warehouse’s lifespan is longer according to planned business calculations. These stages must be well monitored and financially measurable while still focusing on excellent quality in delivering products and services to customers. Collaboration with third parties can be used as partners to support this quality. This logistics player continues to gradually add new cold warehouses.

With conditions of extreme climate change and the implementation of the world’s digital economy, the cold logistics business is quite promising and full of challenges in competing, both on a domestic and global scale. Indonesia must not just stand idly by in developing logistics digitalization by only claiming a reduction in logistics costs to gross domestic income, but more than that, how to build proper cold chain infrastructure so that it can be connected to all corners of the region, which currently remains a challenge going forward, That was the explanation from the Chairman of ARPI at the end of this seminar.