PEMBERDAYAAN KEMAMPUAN UMKM MAKANAN BEKU

Bisnis makanan beku tumbuh signifikan semanjak pandemi tahun 2020 lalu. Dengan dibatasinya aktivitas di tempat umum termasuk pasar, industri market place dan e-commerce bertumbuh pesat menawarkan pengiriman paket makanan door to door. Hingga saat ini, bisnis makanan beku ini tetap diminati karena setiap penduduk dapat memulainya dengan modal awal minimal hanya sekitar Rp 5 juta termasuk kepemilikan refrigerator untuk mempertahankan suhu makanan tersebut. Hal ini terungkap di dalam webinar online yang diadakan oleh Trubus dalam sesi kelas nya, pada 14 Maret lalu.

Bernardi, salah satu pemegang merek makanan terkenal menceritakan bagaimana pabrik pembuatan makanan selalu melalui uji tahapan mutu yang ketat sehingga aman dikonsumsi. Sedangkan Sandy Eatery yang sudah 5 tahun lebih menggeluti bisnis makanan beku yang bermula dengan modal nol. Seiring dengan peningkatan kemampuan pengelolaan, asset UMKM ini naik bertahap seiring dengan perkembangan pasar yang dapat dijangkaunya.

ARPI lebih menjelaskan bahwa industry rantai dingin yang mendukung pertumbuhan industry makanan beku, tahun 2024 sd 2029 diprediksi terus tumbuh dengan CAGR 10,3%, dan pasar makanan beku global yang dinamis ini akan di-drive oleh negara-negara Asia Pasifik. Pertumbuhan makanan beku selain negara Asia Pasifik tersebut, pertumbuhannya telah mulai pada Tingkat jenuh. Kenapa permintaan pasar makanan beku ini terus meningkat? Selanjutnya ARPI menjelaskan bahwa dengan kemudahan penyajian, mudah disimpan, awet, enak, banyak varian, murah, dan sebagai bekal perjalanan, bisnis ini tidak akan pernah putus sejalan dengan permintaan kualitas makanan yang baik dan sehat-aman dikonsumsi.

ARPI mencatat bahwa industry ini harus lebih diperhatikan dengan aturan yang lebih menuntun untuk peningkatan daya saing mereka ke pasar domestic ataupun global

EMPOWERING THE CAPABILITIES OF SME’s FROZEN FOOD

The frozen food business has grown significantly since the pandemic in 2020. With the restrictions on activities in public places including markets, the market place and e-commerce industries have grown rapidly offering door-to-door food package delivery. Until now, this frozen food business remains in demand because every resident can start it with a minimum initial capital of only around IDR 5 million including ownership of a refrigerator to maintain the temperature of the food. This was revealed in an online webinar held by Trubus in its class session, on March 14.

Bernardi, one of the holders of a well-known food brand, told how food manufacturing factories always go through strict quality control tests so that they are safe to consume. Meanwhile, Sandy Eatery, which has been in the frozen food business for more than 5 years, started with zero capital. Along with the increase in management capabilities, the assets of this UMKM have increased gradually along with the development of the market that it can reach.

ARPI further explained that the cold chain industry that supports the growth of the frozen food industry, from 2024 to 2029 is predicted to continue to grow with a CAGR of 10.3%, and this dynamic global frozen food market will be driven by Asia Pacific countries. The growth of frozen food other than the Asia Pacific countries, its growth has started at a saturation level. Why does the demand for this frozen food market continue to increase? Furthermore, ARPI explained that with ease of presentation, easy to store, durable, delicious, many variants, cheap, and as travel supplies, this business will never stop in line with the demand for good quality food that is healthy and safe to consume. ARPI noted that this industry needs to be given more attention with more guiding regulations to increase their competitiveness in the domestic and global markets.