WORKSHOP “DAYA DUKUNG INDUSTRI MESIN PENDINGIN UNTUK PRODUK HORTIKULTURA & PETERNAKAN DI DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Workshop yang diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian RI dan didukung penuh oleh Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI, Indonesia Cold Chain Association) dihadiri oleh para pemangku kepentingan, yaitu Instansi Pemerintah terkait: Kementerian Pertanian RI (DitJen Peternakan dan Kesehatan Hewan), Dinas Perindustrian & Perdagangan Malang, Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten dan Kota Malang, serta para industri cold chain nasional dan pengamat dari KADIN EU-Indonesia, Kedubes Belanda dan Peneliti dari World Bank.

Point Rangkuman yang dihasilkan adalah:
1. Bahwa Kemenperin terus mendukung industri lokal yang menggunakan sistem pendingin di dalam era MEA, seperti pemberian insentif atau pembebasan pajak produk impor jika dapat menghasilkan unit produk pendingin yang menggunakan TKDN yang proporsional dan SNI yang komprehensif.
2. Di sektor hortikultura, pemerintah memprioritaskan pengadaan cold chain untuk produk bawang merah dan cabai yang dapat lebih menstabilkan harga dari waktu ke waktu sekaligus membantu daya beli petani produk tersebut.
3. Di sektor peternakan,pemerintah terus mencamkan bahwa daging beku akan lebih aman dan higienis didalam implementasi program ASUH (Aman-Sehat-Utuh-Higienis). Kapal pengangkut hewan hidup hanya sebagai pengantar didalam membangkitkan kemampuan berbudidaya (pemeliharaan) hewan.
4. Manajemen Penanganan Pasca Panen produk hortikultura, saat ini belum terjawab tuntas metodenya. Masih banyak para Gapoktan ataupun wholesaler yang terlibat menyamaratakan penanganannya walaupun karakterisitik produk berbeda. Untuk itu harus lebih digiatkan pelatihannya.
5. Di dalam rancang bangun RPU, RPA dan RPH, tetap mengacu pada guidelines yang dikeluarkan FAO ataupun FDA untuk menghasilkan produk yang aman dan higienis. Untuk industri slaughterhouse menengah bawah perlu dipikirkan rancang bangun yang feasible dan applicable untuk diterapkan dan dapat bersaing.
6. Suplai energi listrik bagi sebagian area produksi pertanian di Indonesia masih menghadapi kendala. Sudah ada salah satu solusi baik dengan menggunakan solar panel untuk mesin-mesin pendingin dalam upaya mendukung penuh program swasembada pangan nasional yang berdaulat. Negara-negara seperti India, Philipina dan Thailand telah lebih berkembang dalam penggunaan solar panel ini dan workshop malangprogram swasembada pangannya lebih baik. Kini giliran kita.
7. Kemenperin dan ARPI akan terus mengawal industri ini agar dapat bersaing di dalam era MEA dengan program-program kerja yang meningkatkan kemampuan industri pendingin lokal (cold chain, dari hulu ke hilir).