Kilas Balik 2023 dan Program Kerja 2024 / 2023 Flashback and 2024 Work Program

KILAS BALIK 2023 DAN PROGRAM KERJA 2024

Perkembangan pasar pangan lintas negara didalam pemenuhan kebutuhan dan keamanan pangan masing-masing negara telah menjadi prioritas dunia. Logistik sebagai sarana distribusi dan penyimpanan pangan menjadi sangat penting, terlebih didalam mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrim dan polusi udara yang meningkat yang menyebabkan harga pangan dunia terus naik. Infrastruktur rantai dingin yang menjadi pondasi didalam pengadaan pangan yang berkelanjutan harus diupayakan pengadaannya dan terkelola dengan baik. Untuk itu, ARPI terus berupaya menata infratsruktur rantai dingin nasional yang bekerjasama dengan regulator dan para industry terkait pemangku kepentingan.

Didalam rapat jelang alhir tahun, pada tanggal 21 dan 22 Oktober lalu, Dewan Pengurus ARPI telah mengadakan rapat kerja sekaligus outbound kebersamaan jajaran pengurus. Poin-poin kilas balik kegiatan dan program kerja tahun depan dirangkum sebagai acuan kinerja kedepan:

  1. Pembuatan standar nasional (SNI) agar para pemangku kepentingan dapat menjalankan system rantai dingin dengan baik: (1). Logistik Rantai Pasok dan Distribusi Dingin, (2). Ukuran, Bobot dan Kekuatan Termal Kontainer dan Kontainer Kargo, (3). Panel Insulasi Polyisocyanurate (PIR), (4). Sistem Resi Gudang (SRG) untuk Gudang Beku Ikan, (5), Control Atmosphere Storage (CAS) untuk Produk Hortikultura. Selain itu, ARPI juga aktif didalam penyusunan ISO TC-315 yang membahas detail tentang Logistik Rantai Dingin.
  2. Pelatihan khusus untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Manajemen dan Teknologi Logistik Rantai Dingin dilakukan di beberapa tempat.
  3. Webinar online dan seminar offline tentang digitalisasi dan teknologi terkini industry rantai dingin didalam membangun tata Kelola system rantai dingin nasional yang lebih baik, tepat guna dan berkelanjutan (ketersediaan energi dan ramah lingkungan dalam dukungan program Blue Economy nasional)
  4. Pelayanan kepada anggota yang jumlahnya semakin bertambah memerlukan pembagian kerja setiap kompartemen terstruktur dan terencana baik

Pertumbuhan industry rantai dingin pada tahun depan, yang juga merupakan tahun politik, ARPI tetap merasa optimis karena globalisasi pangan yang telah dirasakan perlu semenjak kondisi pandemic COVID-19 tidak akan terhenti dan Indonesia harus mempersiapkan infrastruktur rantai dingin nasional secara terstruktur. Poin-poin antisipasi yang merupakan poin-poin program ARPI di tahun depan adalah:

  1. Seminar atau Konferensi Nasional Rantai Dingin (Rantai Pasok, Distribusi, Pengiriman, Penyimpanan, Digitalisasi, dan Teknologi terkini Pendingin)
  2. Kegiatan bulanan yang melibatkan anggota (edukasi, pelatihan, pengenalan teknologi baru rantai dingin, pengenalan produk baru, dan kolaborasi)
  3. Kegiatan mingguan (online) yang melibatkan anggota, untuk memperkenalkan masing-masing profil Perusahaan anggota kepada internal anggota dan eksternal non-anggota
  4. Pembuatan standar nasional rantai dingin lainnya untuk lebih detail didalam mengimplementasikan rantai dingin yang baik (Pelaksana tugas – personal didalam mengaplikasikan standa rantai dingin nasional dan global)
  5. Kerjasama dengan Lembaga donor yang mempunyai kepentingan membangun industri rantai dingin disini sebagai upaya memperbaiki pengiriman pangan dan produk farmasi lintas negara

Rapat Dewan Pengurus, dihadiri oleh: Dewan Pembina, Ketua Umum, Sekretariat, dan kompartemen Sup[ly Chain dan Logistik, Kompartemen Edukasi & Pelatihan, Kompartemen Refrigerasi dan Chapter Jakarta.

2023 FLASHBACK AND 2024 WORK PROGRAM

The development of cross-border food markets to meet the needs and food security of each country has become a world priority. Logistics as a means of distributing and storing food is very important, especially in anticipating extreme climate change and increasing air pollution which causes world food prices to continue to rise. Cold chain infrastructure, which is the foundation for sustainable food procurement, must be procured and managed well. For this reason, ARPI continues to strive to organize national cold chain infrastructure in collaboration with regulators and related industry stakeholders.

In a meeting towards the end of the year, on 21 and 22 October, the ARPI Management Board held a working meeting as well as an outbound together with the management. The flashback points for next year’s activities and work programs are summarized as a reference for future performance:

  1. Creation of national standards (SNI) so that stakeholders can run the cold chain system well: (1). Supply Chain Logistics and Cold Distribution, (2). Size, Weight and Thermal Strength of Containers and Cargo Containers, (3). Polyisocyanurate (PIR) Insulation Panels, (4). Warehouse Receipt System (SRG) for Frozen Fish Warehouses, (5), Control Atmosphere Storage (CAS) for Horticultural Products. Apart from that, ARPI is also active in the preparation of ISO TC-315 which discusses details about Cold Chain Logistics.
  2. Special training for the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries on Cold Chain Logistics Management and Technology was carried out in several places.
  3. Online webinars and offline seminars on digitalization and the latest technology in the cold chain industry in building better, more efficient and sustainable national cold chain system governance (energy availability and environmental friendliness in support of the national Blue Economy program)
  4. Service to the increasing number of members requires a structured and well-planned division of work in each compartment

The growth of the cold chain industry next year, which is also a political year, ARPI remains optimistic because food globalization, which has been felt necessary since the COVID-19 pandemic, will not stop and Indonesia must prepare a national cold chain infrastructure in a structured manner. Anticipation points which are ARPI program points in the next year are:

  1. Cold Chain National Seminar or Conference (Supply Chain, Distribution, Delivery, Storage, Digitalization and Latest Refrigeration Technology)
  2. Monthly activities involving members (education, training, introduction of new cold chain technology, introduction of new products, and collaboration)
  3. Weekly (online) activities involving members, to introduce each member company profile to internal members and external non-members
  4. Making other national cold chain standards for more detail in implementing a good cold chain (Task implementers – personal in applying national and global cold chain standards)
  5. Collaboration with donor agencies that have an interest in building a cold chain industry here as an effort to improve cross-border delivery of food and pharmaceutical products

Management Board Meeting, attended by: Board of Trustees, Chairman, Secretariat, and Sup[ly Chain and Logistics compartment, Education & Training Compartment, Refrigeration Compartment and Jakarta Chapter.