Temperature Validation of Storage and Land Transport on Supply Chain Activity / Validasi Suhu Penyimpanan dan Transportasi Darat pada Aktivitas Rantai Pasok

Temperature validation of storage and land transport is an important activity for integrated supply chain management of cold chain logistics. It aims to help ensure the quality and integrity of temperature-sensitive perishable products in cold chain management.

This is one of the important factors why frozen food produced by micro, small and medium industries (MSMEs) finds it difficult to penetrate a wider market that requires a delivery time of more than 2 hours. This was revealed in an online webinar featuring frozen ready-to-eat food producers, Bernardi and Sandy Eatery brands, as well as ARPI.

Two business actors who are indeed different in terms of capital investment, have the same business. Sandy Eatery, which started a home business with its own processing skills, gradually developed and became a business mentor around the work area and some from outside the city. Bernardi, who has been in this business for a long time, already has several sales agents and resellers.

ARPI explained that the frozen food business continues to grow in line with the development of the market place & e-commerce industry, digitalization technology, the urbanization process, and changes in the lifestyle of the current generation. There are 7 factors that cause this business to continue to grow: 1. Easy to serve, 2. Easy to store, 3. Durable, 4. Delicious, 5. Many variants, 6. Cheap, and 7. As travel supplies. These factors are predicted to continue to persist considering consumer preferences for a healthy menu accompanied by the development of cold chain technology.

Next, ARPI explained in more detail how to create a proper cold chain infrastructure platform by considering the costs in each cold chain (unbroken) and affordable, technology that continues to develop and is used in business competition and has the right strategy, as well as the capabilities of human resources and equipment owned by business people.

The cold chain industry here continues to grow following the dynamics of the frozen food market across countries and is driven by the growth in food demand. The global cold chain market is predicted to have a CAGR of 10.3% and Asia Pacific countries drive its market dynamics. From a market size of US$ 228.3 billion in 2024, it will increase to US$ 372.0 billion in 2029.

How to prepare a cold chain device strategy by utilizing proper technology to produce a good infrastructure map will be discussed in detail in the ARPI event: Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit, which is fully supported by the GCCA related ministries, ARPI members, cold chain user associations, and EO Kristamedia.

(Bahasa Indonesia) Validasi suhu penyimpanan dan transportasi darat merupakan aktivitas penting untuk manajemen rantai pasok terpadu logistik rantai dingin. Hal ini bertujuan untuk membantu memastikan kualitas dan integritas produk yang mudah rusak yang sensitif terhadap suhu dalam manajemen rantai dingin.

Ini merupakan salah satu faktor penting, mengapa makanan beku yang diproduksi oleh industri mikro, kecil dan menengah (UMKM) sulit untuk merambah pasar yang lebih luas yang memerlukan waktu pengiriman lebih dari 2 jam. Hal ini terungkap dalam webinar online yang menghadirkan produsen makanan beku siap saji merek Bernardi dan Sandy Eatery serta ARPI.

Dua pelaku usaha yang memang berbeda dari sisi investasi kapital, mempunyai bisnis yang sama. Sandy Eatery yang mrmulai usaha rumahan bermodal kemampuan pengolahan sendiri, bertahap berkembang dan menjadi mentor bisnis di seputar area kerja dan beberapa dari luar kota. Bernardi yang cukup lama menggeluti bisnis ini, telah mempunyai beberapa agen penjyalan dan reseller.

ARPI menjelaskan bahwa bisnis makanan beku terus bertumbuh sejalan dengan perkembangan industri market place & e-commerce, teknologi digitalisasi, proses urbanisasi, dan perubahan gaya hidup generasi kekinian. Ada 7 faktor penyebab bisnis ini terus tumbuh: 1. Mudah disajikan, 2. Mudah disimpan, 3. Awet, 4. Enak, 5. Banyak varian, 6. Murah, dan 7. Sebagai bekal perjalanan. Faktor-faktor tersebut diprediksikan terus bertahan mengingat preferensi konsumen yang menginginkan menu sehat yang dibarengi dengan perkembangan teknologi rantai dingin.

Selanjutnya ARPI lebih detail menjelaskan bagaimana membuat platform infrastruktur rantai dingin yang proper dengan memperhatikan biaya di tiap rantai dingin (tak terputus) dan terjangkau, teknologi yang terus berkembang dan digunakan di dalam kompetisi bisnis dan berstrategi tepat, serta kemampuan SDM dan peralatan yang dimilki oleh pebisnis.

Industri rantai dingin disini terus berkembang mengikuti dinamika pasar makanan beku lintas negara serta didorong oleh pertumbuhan permintaan makanan. Pasar rantai dingin global diprediksi mempunyai CAGR 10,3% dan negara Asia Pasifik men-drive dinamika pasarnya. Dari nilai ukuran pasar US$ 228,3 milyar di tahun 2024 meningkat menjadi US$ 372,0 milyar di tahun 2029.

Bagaimana menyiapkan strategi perangkat rantai dingin dengan memanfaatkan teknologi yang proper agar menghasilkan peta infrastruktur yang baik, akan dibahas detail didalam event ARPI: Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit, yang didukung penuh oleh GCCA Kementerian terkait, anggota ARPI, asosiasi pengguna rantai dingin, dan EO Kristamedia.