CELAH PELUANG BISNIS PENGIRIMAN PAKET DINGIN
Konektivitas pengiriman antar pulau masih dituding sebagai kendala di dalam mengelola pengiriman paket dingin eceran. Ditambah lagi dengan pemisahan produk antara produk halal dengan produk non halal. Sistem Logistik yang diterapkan sebagaian besar masih silo-silo. Pakar pun berbicara untuk skema sistem dalam mencari Solusi yang tepat.
Beberapa negara maju yang juga mempunyai puluhan pulau mensiasati nya dengan peneyediaan kapal ro-ro yang dapat mengurangi keperluan container yang merupakan satu komponen biaya. Sistem kapal ro-ro dapat melayani pengguna dengan ukuran produk yang lebih beragam, biaya kirim bisa jadi lebih terjangkau bagi semua ukuran industry pengguna, serta energi yang dibutuhkan.
Kapal ro-ro memang tidak sesederhana yang dibayangkan, kecepatan layanan dan keamanan produk harus dapat disediakan oleh pemain. Modernisasi kapal dengan sistemnya sangat dibutuhkan terutama kapal logistik di pelabuhan perintis.
Hal ini menjadi salah satu topik menarik pada saat ARPI mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Kapal Bakauheni, Lampung, Sumatra Selatan. Kunjungan yang difasilitasi oleh BUMN ASDP & Fery Indonesia ini melihat secara langsung potensi area Pelabuhan, yang juga termasuk area terbesar di Indonesia yang dimiliki BUMN tersebut. Area yang mempunyai ikon monument tersendiri, dan difasilitasi juga dengan bangunan masjid 360, ASDP merencanakan untuk membuat area wisata yang menarik dan dilengkapi dengan fasilitas rantai dingin yang baik. Lampung, sebagaimanan diketahui, juga mempunyai kekayaan hasil pertanian dan perikanan yang baik yang bisa menjembatani pemasaran hasilnya antara pulau Sumatra dan Jawa, khususnya Jawa Barat, ataupun mengisi pasar ekspor ke manca negara.
Hal ini akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas komprehensif di dalam acara Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit, pada 19-20 Agustus 2025.

BUSINESS OPPORTUNITY GAP IN COLD PACK SHIPPING
Inter-island shipping connectivity is still accused of being an obstacle in managing retail cold package shipping. Coupled with the separation of products between halal and non-halal products. The Logistics System that is applied is still largely silo-silo. Experts also talk about the system scheme in finding the right solution.
Several developed countries that also have dozens of islands have worked around this by providing ro-ro ships that can reduce the need for containers which are one cost component. The ro-ro ship system can serve users with more diverse product sizes, shipping costs can be more affordable for all sizes of user industries, and the energy needed.
Ro-ro ships are indeed not as simple as imagined, the speed of service and product security must be provided by players. Modernization of ships with their systems is urgently needed, especially for logistics vessel in pioneering ports.
This became one of the interesting topics when ARPI visited the Bakauheni Ferry Port, Lampung, South Sumatra. The visit facilitated by BUMN ASDP & Fery Indonesia saw firsthand the potential of the Port area, which is also the largest area in Indonesia owned by the BUMN. The area has its own monument icon, and is also facilitated with a 360 mosque building, ASDP plans to create an attractive tourist area and is equipped with good cold chain facilities. Lampung, as is known, also has a wealth of good agricultural and fishery products that can bridge the marketing of its products between the islands of Sumatra and Java, especially West Java, or fill the export market to foreign countries.
This will be one of the topics that will be discussed comprehensively at the Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit, on August 19-20, 2025.