TAHUN 2018, BISNIS LOGISTIK DIPREDIKSI TUMBUH 14 PERSEN
Outlook Logistics 2018 in event, News
Bisnis logistik dan angkutan barang diprediksi bakal tumbuh sekitar 12-14% pada tahun 2018 mendatang, dan infrastruktur logistik dinilai akan berperan signifikan dalam mendorong pertumbuhan tersebut. Meski demikian, beragam masalah logistik masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Misalnya, pergantian moda angkutan dari darat ke laut belum maksimal mengingat proyek kapal Roro yang dianggap gagal. Pebisnis angkutan barang nantinya juga akan tetap kesulitan peremajaan armada selagi perang tarif angkut masih terjadi. Kondisi itu dinilai terjadi imbas dari pengembangan sektor logistik nasional dari sisi makro yang terkesan masih normatif.
“ALFI tetap optimis menatap tahun 2018. Indikatornya ada beragam sektor tumbuh seperti logistics contract tahun ini yang naik 11 persen. Terlebih pemerintah mendukung dengan terbitnya lima paket kebijakan ekonomi yang terkait logistik,” kata Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) pada diskusi Power Lunch milik TruckMagz bertajuk Indonesia Transportation and Logistics Outlook 2018, Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/Nov).
Optimisme serupa juga disampaikan Nofrisel, salah satu pembicara mewakili Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). Menurutnya, beragam hasil riset menunjukan proyeksi bisnis logistik tahun mendatang masih menjanjikan dengan nilai pertumbuhan mencapai 14,5%. Indikator lain terlihat dari produsen truk yang sekarang perlahan mengalihkan penjualannya ke sektor logistik.
“Kadin memberi apresiasi pemerintah terhadap paket lima kebijakan ekonomi terkait logistik yang sudah terbit . Hanya saja dari sisi eksekusi masih lemah. Kita melihat pendekatan parsial oleh pemerintah menjadi pangkal masalahnya,” tutur Nofrisel. Ia pun menyayangkan isu logistik nasional sudah dibahas 10 tahun terakhir namun belum juga ada kemajuan.
Sementara itu, di bisnis kurir diprediksi akan terus bertumbuh seiring pertumbuhan e-commerce yang naik rata-rata 30% per tahunnya. “Ini tak lain karena perilaku berbelanja masyarakat sudah banyak beralih ke online. Apalagi masalah kemacetan di kota-kota besar membuat masyarakat malas keluar rumah, akhir lebih memilih menggunakan kurir,” kata Muhammad Feriadi, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo).
Diskusi Power Lunch-Indonesia Transportation and Logistics Outlook 2018 yang didukung oleh Mercedes-Benz Trucks, UD Trucks, dan Iveco ini juga menghadirkan narasumber seperti Zaldy Ilham Masita selaku Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mewakili praktisi bisnis logistik serta perwakilan Kadin Bidang Perhubungan Ateng Haryono. Teks: Abdul, Editor: Antonius.