Food Supply Chain Management Challenges
Cross-country food delivery is one of the current topics, especially in maintaining its quality and freshness. This is a challenge for both the sending and receiving countries.
During a visit to London, United Kingdom, ARPI communicated with the UK Cold Chain Federation. ARPI saw firsthand how the Jollibee UK restaurant sells halal food products through animal welfare supervision and the European Union’s halal supply chain. This restaurant is always busy and queued for orders at breakfast, lunch and dinner hours. The UK CCF explained that the digitalization process over the past 10 years has helped reduce logistics costs for food against their GDP in addition to the proper infrastructure that continues to be built. ARPI requested that the UK CCF provide support at the Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit Event, 19-20 August 2025 in Jakarta.
Interfaces that can connect well between the Transportation Management System and the Warehouse Management System in the cold chain industry have not been widely used due to the limited number of service providers who can create a proper platform. Several local 3 PL or Fulfillment players on a medium to large scale have been able to apply it even though the cost is slightly more expensive than other global players. If this is overcome with regulations that require the use of these devices for industries on that scale, it will make the devices marketed more mass and make the market better for the service provider industry. This was revealed by ARPI in a half-day seminar on the topic: Cold Chain Infrastructure, Challenges & Opportunities, at the Supply Chain Trilogy Tour 2025 event on June 12 (collaborated among ARPI and AEB Corp.)
All challenges and opportunities for investing and doing business as well as regulations that measure the competence of local industries and the business situation of the cold chain industry connected to fellow players, will be informed in this summit event.
Tantangan Manajemen Rantai Pasok Makanan
Pengiriman makanan lintas negara, menjadi salah satu topik terkini terutama di dalam menjaga kualitas dan kesegarannya. Hal ini menjadi tantangan bagi negara yang mengirimkan maupun negara yang menerima.
Dalam lawatannya ke London, United Kingdom, ARPI berkomunikasi dengan UK Cold Chain Federation. ARPI melihat secara langsung, bagaimana restoran Jollibee UK menjual produk makanan halal melaui pengawasan kesejahteraan hewan dan halal supply chain Uni Eropa. Restoran ini selalu ramai dan antri dalam order di jam makan pagi, siang dan malam. UK CCF menjelaskan bahwa proses digitalisasi selama 10 tahun terakhir ini turut membantu menurunkan biaya logistik untuk makanan terhadap PDB mereka selain infrastruktur yang proper terus dibangun. ARPI meminta bahwa UK CCF dapat memberi dukungan di Event Indonesia Cold Chain Infrastructure Summit, 19-20 Agustus 2025 di Jakarta.
Interface yang dapat menghubungkan dengan baik antara Sistem Manajemen Transportasi dengan Sistem Manajemen Gudang di industri rantai dingin belum banyak digunakan karena keterbatasan penyedia jasa yang dapat membuat platforn yang proper. Beberapa pemain 3 PL ataupun Fulfillment lokal yang berskala menengah keatas telah dapat mengaplikasikannya walau dalam hitungan biaya sedikit lebih mahal dari pemain global lain. Hal ini jika diatasi dengan regulasi yang mewajibkan penggunaan perangkat tersebut untuk industri berskala tersebut, akan menjadikan perangkat dipasarkan lebih massal (mass) dan menjadikan pasar lebih baik bagi industri penyedia jasa. Hal ini diungkap oleh ARPI dalam seminar setengah hari bertopik : Infrastruktur Rantai Dingin, Tantangan & Peluangnya, pada event Supply Chain Trilogy Tour 2025 pada 12 Juni lalu (kolaborasi antara ARPI dengan AEB Corp.)
Semua tantangan dan peluang berinvestasi dan berbisnis serta regulasi yang mengukur kompetensi industri lokal dan situasi bisnis industri rantai dingin yang terhubung ke sesama pemain, akan terinformasi di dalam event summit ini.
