TAIWAN SMART AGRIWEEK EXPO 2024
Bahasa Indonesia
Berbicara tentang bagaimana dapat memproduksi hasil pertanian sayuran dan buah, hasil perikanan, serta hasil makanan segar dan olahan lainnya, kita dihadapkan dengan teknologi produksi, teknologi rantai pasok, teknologi penyimpanan dingin dan teknologi digitalisasi yang memudahkan dalam pengontrolan operasional teknologi tersebut dan konektivitasnya.
Taiwan dan Indonesia mempunyai peta geografi yang sama, dimana ada wilayah laut dan ada wilayah daratan (pulau) walau wilayah Indonesia lebih besar. Yang membedakan adalah musim, Taiwan sub-tropis, Indonesia tropis. Tetapi yang dihadapkan saat ini oleh dunia adalah iklim yang ekstrim. Untuk itu diperlukan teknologi yang tepat didalam mengatasi Solusi untuk mendapatkan hasil panen sesuai target dan tersimpan baik secara kontinu.
Pandemi Covid-19 telah memberi Pelajaran, bagaimana pengiriman online yang diambila dari penyimpanan yang tersedia dengan baik dan kontinu, telah memberi Pelajaran bagaimana mempersiapkan infrastruktur rantai dingin dengan baik dan proper. Selain itu penyediaan rantai dingin yang kontinu dapat menjadi tolok ukur kemandirian suplai makanan suatu negara di dalam mengamankan persediaan makanan yang diperlukan dan aman dikonsumsi.
Seperti yang disebutkan terdahulu, cuaca ekstrim membuat hasil produksi pertanian menurun dengan adanya gagal panen dan juga hasil tangkapan ikan menurun. Ini menyebabkan Indonesia harus mengimpor beberapa produk segar sepertiberas, bawang putih, daging merah, buah dan sayuran dan hasil olahan lainnya dari negara tropis dan sub-tropis. Harga makanan di pasar global pun naik signifikan. Kenaikan biaya rantai pasok menjadi alas an kenaikan harga makanan tersebut. Karena itu diperlukan teknologi dan Solusi yang terus diperbarui.
Isu suplai energi yang tidak bisa mengimbangi kebutuhan yang terus meningkat juga menjadi hambatan produktivitas pangan global. Padahal industry rantai dingin memerlukan energi yang berkelanjutan (kontinu). Karena itu diperlukan eksplorasi energi baru dan terbarukan, serta energi alternatif.
Kita, para pemain industry rantai dingin dan industry pendukungnya perlu duduk bersama di dalam mendapatkan teknologi yang tepat dan terus dapat dikembangkan di dalam mencari Solusi yang tepat dan efisien. Kerjasama antar negara, terutama dengan negara produsen sangat dibutuhkan di dalam mengurnagi susut pangan karena kurang tepatnya implementasi rantai dingin.
Di negara Asia Pasifik, Taiwan merupakan salah satu negara industry maju karena dapat menyediakan teknologi-teknologi yang diperlukan. Teknologi yang dihasilkan oleh Taiwan selangkah di depan dari Indonesia. Teknologi yang tersedia untuk industri rantai dingin dari hulu ke hilir. Kami, dari Indonesia akan banyak belajar dari peralatan yang dipajang di ekspo ini. Business matching akan terwujud kedepannya. Ekspo Diselenggarakan di kota Taipei, 11-13 September 2024.
TAIWAN SMART AGRIWEEK EXPO 2024
English version
Talking about how to produce agricultural products of vegetables and fruits, fishery products, as well as other fresh and processed food products, we are faced with production technology, supply chain technology, cold storage technology and digitalization technology that facilitates operational control of the technology and its connectivity.
Taiwan and Indonesia have the same geographical map, where there are sea areas and land areas (islands) even though Indonesia’s territory is larger. The difference is the season, Taiwan is subtropical, Indonesia is tropical. But what the world is currently facing is an extreme climate. For this reason, the right technology is needed to overcome the solution to get the harvest according to the target and stored properly continuously.
The Covid-19 pandemic has provided a lesson, how online shipping is taken from available storage properly and continuously, has provided a lesson on how to prepare cold chain infrastructure properly and properly. In addition, the provision of a continuous cold chain can be a benchmark for the independence of a country’s food supply in securing the necessary and safe food supplies for consumption.
As mentioned earlier, extreme weather has caused agricultural production to decline with crop failures and decreased fish catches. This causes Indonesia to have to import some fresh products such as rice, garlic, red meat, fruits and vegetables and other processed products from tropical and subtropical countries. Food prices in the global market have also increased significantly. The increase in supply chain costs is the reason for the increase in food prices. Therefore, technology and solutions are needed that are continuously updated.
The issue of energy supply that cannot keep up with the increasing needs is also an obstacle to global food productivity. In fact, the cold chain industry requires sustainable energy. Therefore, exploration of new and renewable energy, as well as alternative energy, is needed.
We, the players in the cold chain industry and its supporting industries need to sit together in getting the right technology and continue to be developed in finding the right and efficient solutions. Cooperation between countries, especially with producing countries, is needed in reducing food losses due to the inaccurate implementation of the cold chain.
In the Asia Pacific countries, Taiwan is one of the advanced industrial countries because it can provide the necessary technologies. The technology produced by Taiwan is one step ahead of Indonesia. The technology available for the cold chain industry from upstream to downstream. We, from Indonesia, will learn a lot from the equipment displayed at this expo. Business matching will be realized in the future. Expo held at Taipei city, September 11-13, 2024