Site icon ARPIonline

Perkuat RANTAI PENDINGIN, KKP siapkan Rp 1,32 T tahun 2017

Sistem Rantai Pendingin atau Cold Chain System menjadi salah satu komponen paling penting dalam rantai pasok dari produk-produk perikanan kita di Indonesia. Produk perikanan yang mudah rusak, membuat produk ini sangat memerlukan rantai pendingin yang optimal agar tidak cepat rusak.

Hal ini lah yang membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) fokus kepada pemenuhan rantai dingin di tahun 2016 dan 2017. Di tahun 2017 mendatang, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) mengalokasikan sebagian besar anggarannya untuk bantuan langsung ke masyarakat.

Dengan total anggaran sebesar Rp 1,32 triliun pada 2017, Ditjen PDSPKP akan mengalokasikannya sebagian besar untuk pemenuhan rantai pendingin, seperti bantuan 270 unit ice flake machine atau mesin pembuat es kapasitas 1,5 ton sebesar Rp 168 miliar, 55 unit kendaraan berpendingin roda 4 sebesar Rp 21,6 miliar, 75 unit kendaraan berpendingin roda 6 sebesar Rp 36.9 miliar, 3 Unit Pengolahan Ikan/Integrated Cold Storage kapasitas 1000 ton sebesar Rp 168,6 miliar, 7 Unit Pengolahan Ikan/Integrated Cold Storage kapasitas 500 ton sebesar Rp 120,4 miliar.

Selain itu, KKP juga akan membangun 2 unit pasar ikan modern dengan biaya Rp 190,7 miliar, 10 unit pasar ikan bersih dengan biaya Ro 30,4 miliar, 6 unit revitalisasi pasar ikan tradisional sebesar Rp 8,5 miliar, 10 unit sentra kuliner Rp 13,05 miliar, 15 unit cold storage kapasitas 200 ton Rp 121,4 miliar, 100 unit freezer 300 liter dengan biaya Rp1 miliar) dan pembiayaan 2 lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Biak dan Mimika sebesar Rp 78,95 miliar.

“Jadi kita ke depan akan tetap mendorong mengalokasikan anggaran banyak untuk sistem rantai dingin. Artinya kami dorong masyarakat untuk akses ikan segar. Dan di masyarakat yang padat penduduk dan produksi tinggi. Misalnya kawasan tersebut memiliki produksi besar tapi akses ke pasar terbatas, mereka didorong untuk mengolah (produk makanan ikan olahan). Kayak di kota, mereka akan repot masak ikan dari ikan segar” ungkap Nilanto Perbowo, 30 Desember 2016 di hadapan beberapa wartawan media.

catatan ARPI: serapan dana ini masih berkisar 12% dari target dan potensi pertumbuhan industri cold chain nasional di 2 tahun kedepan (2017-2018), dimana cold chain maritim telah menjadi tulang punggung pengembangan industrinya.

Exit mobile version